Apa Perbedaan MSG dan Garam? Cek di Sini!

Share

Monosodium glutamat (MSG) dan garam merupakan dua bahan yang sering digunakan dalam proses memasak untuk meningkatkan rasa makanan. Meskipun keduanya memiliki peran dalam meningkatkan cita rasa, namun ada perbedaan mendasar antara keduanya, loh. Yuk, temukan perbedaan MSG dan garam di sini!

Apa Itu MSG?

Melansir dari Mayo Clinic, MSG adalah penguat rasa yang seringkali digunakan sebagai bumbu tambahan dalam masakan dan juga sayuran kalengan. The U.S Food and Drugs Administration mengklasifikasikan MSG sebagai bahan makanan yang secara umum dianggap aman dan kandungannya dicantumkan dalam label kemasan.

Pada dasarnya, MSG atau yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan sebutan micin merupakan bentuk garam dari asam glutamate (asam amino) seperti yang terkandung dalam tomat dan keju. Fungsinya adalah untuk membuat rasa makanan jadi lebih gurih dan kuat. 

MSG terbuat dari ekstraksi dan kristalisasi kaldu rumput laut. Namun saat ini MSG diproduksi melalui fermentasi pati, bit gula, tebu, atau molase. Metode ini sangat mirip dengan proses yang digunakan untuk membuat yogurt, cuka, dan anggur. 

Perbedaan MSG dan Garam

Perbedaan antara MSG dan garam bisa dilihat dari beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Komposisi bahan

- Monosodium glutamat (MSG) adalah senyawa kimia yang terdiri dari natrium dan asam glutamat. Asam glutamat adalah salah satu jenis asam amino yang memberikan rasa umami pada makanan.
- Garam meja atau natrium klorida, terdiri dari natrium dan klorida. Natrium klorida merupakan mineral alami yang ditemukan di bumi dan juga diperoleh melalui proses ekstraksi dari sumber-sumber alam.

2. Efek pada rasa

- MSG memberikan rasa umami yang kaya pada makanan. Umami adalah salah satu dari lima rasa dasar yang dikenal sebagai rasa enak, gurih, dan meningkatkan rasa kaldu daging dalam sebuah hidangan.
- Garam hanya memberikan rasa asin pada makanan. Asin merupakan rasa dasar yang dikenal oleh lidah manusia dan sering digunakan untuk meningkatkan rasa makanan.

3. Penggunaan dan dampak pada kesehatan

- MSG sering digunakan sebagai penyedap rasa untuk meningkatkan rasa umami dalam berbagai hidangan. Tak perlu khawatir, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa konsumsi MSG sebagai bahan tambahan pangan penguat rasa bukanlah hal yang membahayakan, selama digunakan dalam takaran yang tepat. Pada umumnya MSG dapat ditemukan dalam bumbu masak instan dan penyedap rasa, seperti yaitu Masako® Rasa Ayam sebagai salah satu produk dari ajinomoto.
- Garam digunakan sebagai penyedap rasa untuk memberikan rasa asin pada makanan dan digunakan juga untuk proses pembersihan dalam berbagai proses memasak. Batas konsumsi garam per hari menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebesar 2000 mg atau setara dengan satu sendok teh setiap harinya. Sebab konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Untuk meningkatkan kelezatan masakan sekaligus menjamin kesehatan keluarga, Moms bisa menggunakan Masako® Rasa Ayam sebagai pengganti MSG dan mengurangi penggunaan garam saat proses memasak. Sebab selain terbuat dari ekstrak daging ayam asli yang dilengkapi dengan bumbu rempah pilihan, Masako® Rasa Ayam juga sudah mengandung  garam beryodium, sehingga lebih sehat.

Tak hanya itu saja, kandungan garam dalam semua produk ajinomoto juga sudah mengikuti Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia yang direkomendasikan, yaitu <1500 mg per hari. Khusus untuk Masako® Rasa Ayam Gurih Pas, kandungan garamnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan dua varian lainnya.

Selain cocok digunakan untuk segala hidangan favorit keluarga, Masako® Rasa Ayam juga membantu memenuhi kebutuhan protein bagi tubuh untuk mendukung sistem pencernaan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Pastikan untuk melengkapi persediaannya di rumah ya, Moms!

Subscribe untuk update resep bergizi dan info promo menarik dari Masako®